-
Dr.
Yongxiang Zhang
dari University
of Tokyo, Jepang
menyatakan bahwa kemampuan bawang putih menghambat kemerosotan otak
dan sistem kekebalan pada hewan percobaan sangat mengesankan. Hal
itu memang tidak berarti bahwa bawang putih mampu memulihkan masa
muda atau sama sekali menghambat proses penuaan. Tetapi setidaknya
manfaat bawang putih membantu menghambat proses penuaan.
Di samping itu, menurut
penelitian Memorial
Sloan Kettering Cancer Center,
bahan kimia SAMC
yang terdapat pada bawang putih dapat menghambat pertumbuhan sel
kanker. Dengan mengkonsumsi bawang putih, resiko terkena kanker dapat
dikurangi.
Kadar kolesterol yang tinggi
biasanya menjadi pertanda proses penuaan. Bawang putih yang
dikonsumsi secara rutin dalam jangka waktu tertentu dapat membantu
menurunkan kadar kolesterol. Zat anti-kolesterol dalam bawang putih
yang bernama ajoene
menolong mencegah penggumpalan darah.
Dr. Gilles Fillion
dari Institute
Pasteur di
Perancis menduga, bawang putih dapat membantu meredakan stress,
kecemasan, dan depresi. Tentunya dengan efek yang lebih lembut. Ia
menemukan bahwa bawang putih bermanfaat untuk membantu melepaskan
serotonin,
yakni bahan kimia yang terlibat dalam pengaturan serangkaian luas
suasana hati dan tingkah laku termasuk kecemasan, murung, rasa sakit,
agresi, stress, kurang tidur dan ingatan. Kadar serotonin yang tinggi
dalam otak cenderung berfungsi sebagai obat penenang yang
menentramkan Anda, memudahkan tidur, dan meringankan kemurungan.
Bawang putih menolong menormalkan sistem serotonin tersebut.
Teh merupakan tanaman daerah
tropis dan subtropis yang secara ilmiah dikenal dengan Camellia
Sinensis.
Dari kurang lebih 3000 jenis teh hasil perkawinan silang, didapatkan
3 macam teh hasil proses, yaitu teh hijau, teh oolong,
dan teh hitam. Cara pengolahan teh yaitu dengan merajang daun teh dan
dijemur di bawah sinar matahari sehingga mengalami perubahan kimiawi
sebelum dikeringkan. Perlakuan tersebut akan menyebabkan warna daun
menjadi coklat dan memberi cita rasa teh hitam yang khas.
Teh hijau, jenis teh tertua,
amat disukai terutama oleh masyarakat Jepang dan Cina. Di sini daun
teh mengalami sedikit proses pengolahan, hanya pemanasan dan
pengeringan sehingga warna hijau daun dapat dipertahankan. Sedangkan
teh oolong lebih merupakan jenis peralihan antara teh hitam dan teh
hijau. Ketiga jenis teh masing-masing memiliki khasiat kesehatan
karena mengandung ikatan biokimia yang disebut polyfenol,
termasuk di dalamnya flavonoid.
Flavonoid merupakan suatu kelompok antioksidan yang secara alamiah
ada di dalam sayur-sayuran, buah-buahan, dan minuman seperti teh dan
anggur.
Subklas polifenol meliputi
flavonol, flavon, flavanon, antosianidin, katekin, dan biflavan.
Turunan dari katekin seperti epi-cathecin
(EC),
epigallo-cathecin
(EGC),
epigallo-cathecin
gallate (EGCg),
dan quercetin
umumnya ditemukan di dalam teh. EGCg dan quercetin
merupakan anti oksidan kuat dengan kekuatan hingga 4-5 kali lebih
tinggi dibandingkan vitamin E dan C yang juga merupakan antioksidan
potensial. Antioksidan diketahui mampu menghindarkan sel dari
kerusakan mengingat setiap kerusakan sel akan menyumbang lebih dari
50 penyakit.
Teh hijau mengandung EGCg,
demikian juga teh hitam, demikian dikatakan seorang ahli biokimia.
Dalam sebuah studi yang dilakukan peneliti Belanda menyebutkan,
mengkonsumsi 4-5 cangkir teh hitam setiap hari akan menurunkan resiko
stroke hingga 70% dibanding dengan mereka yang mengkonsumsi teh 2
cangkir sehari atau kurang. Laporan lainnya menyebutkan lebih banyak
mengkonsumsi teh hitam berhubungan dengan rendahnya kasus serangan
jantung. John Folts, Direktur Sekolah Medis, Pusat Penelitian dan
Pencegahan Arteri Trombosis, Universitas Wisconsin, AS menemukan
kunci khasiat dalam teh yaitu flavonoid.
Hasil penelitiannya menunjukkan, flavonoid dalam teh hitam mampu
menghambat penggumpalan sel-sel platelet darah sehingga mencegah
penyumbatan pembuluh darah pada penyakit hantung koroner dan stroke.
Studi lain menyebutkan bahwa peminum teh fanatik memiliki kadar
kolesterol dan tekanan darah yang rendah, meskipun masih belum jelas
apakah semuanya itu langsung disebabkan karena teh.
Para peneliti di Universitas
Case Western Reserve, Cleveland, AS menemukan pengaruh penggunaan teh
hijau pada kulit hingga 90 %. Ternyata teh sangat efektif melindungi
kulit dari sinar matahari yang dapat mengakibatkan kanker kulit. Teh
juga diketahui mengandung fluoride
yang dapat menguatkan email gigi dan membantu mencegah kerusakan
gigi. Dalam suatu studi laboratorium di Jepang, para ahli menemukan
bahwa teh membantu mencegah pembentukan plak gigi dan membunuh
bakteri mulut penyebab pembengkakan gusi.
Penelitian di Jepang
menunjukkan, daerah penghasil teh yang pendudukanya terkenal sebagai
peminum teh fanatik, sangat rendah angka kematiannya yang disebabkan
oleh kanker. Hasil studi lainnya, dilakukan kerjasama antara tim
peneliti Oguni dan pusat penelitian kanker di Beijing untuk
mempelajari pengaruh ekstrak teh hijau pada tikus yang telah diberi
ransum makanan karsinogenik (zat pemicu kanker). Dilaporkan, angka
rata-rata kanker pada tikus yang memperoleh ekstrak teh hijau
setengah dari tikus yang tidak memperoleh ekstrak teh hijau.
Para peneliti yakin bahwa
polifenol yang dikenal sebagai cathecin
yang terdapat pada teh hijau, membantu tubuh manusia melawan sel
kanker. Studi lainnya dilakukan oleh Oguni dan Dr. Masami Yamada dari
Hamamatsu Medical Center menemukan cathecin
membunuh Helicobator
pylori,
bakteri pemicu kanker lambung.
Kandungan Gizi
Kacang Merah
Kacang
merah ternyata memiliki kemampuan untuk mengatasi bermacam-macam
penyakit, di antaranya mampu mengurangi kerusakan pembuluh darah,
mampu menurunkan kadar kolesterol dalam darah, mengurangi
konsentrasi gula darah, serta menurunkan resiko kanker usus besar
dan kanker payudara.
kandungan gizi pada kacang
merah sangat bagus bagi kesehatan tubuh manusia. Kacang merah kering
merupakan sumber protein nabati, karbohidrat kompleks, serat, vitamin
B, folasin, tiamin, kalsium, fosfor, dan zat besi. Folasin
adalah zat gizi esensial yang mampu mengurangi resiko kerusakan
pembuluh darah.
Kacang merah memiliki
kandungan lemak dan natrium yang sangat rendah, nyaris bebas lemak
jenuh, serta bebas kolersterol. Di samping itu, kacang merah juga
merupakan sumber serat yang baik. Dalam 100 gram kacang merah kering,
dapat menghasilkan 4 gram serat yang terdiri dari serat yang larut
air dan serat yang tidak larut air. Serat yang larut air secara nyata
mampu menurunkan kadar kolesterol dan kadar gula darah.
Untuk mendapatkan khasiat yang
sempurna dari kacang merah, ada beberapa hal yang perlu dilakukan
dalam mengolahnya. Sehabis direndam, buanglah air rendaman kacang
merah. Kemudian rebuslah kacang merah dalam panci tertutup selama 3
menit, dan diamkan selama 2 jam agar airnya mengendap. Gantilah air
rendaman itu dengan air yang matang, dan diamkan selama semalam. Esok
harinya, kacang merah siap untuk dimasak menjadi makanan yang lezat.
Hal ini perlu dilakukan untuk menghilangkan kemampuan kacang merah
untuk memproduksi gas dalam usus yang akan membuat perut terasa
kembung.
detiknews.com