MENUNGGU
Selasa, 31 Januari 2012 by Hana Mukhofiyatun Nisa' (H3PO4) in


Sebelum Tanganku Menjadi Angin
Sebelum tanganku berubah jadi angin
Menyapu seluruh senja, meratapi kematian dari titik kabut,
Tanggalkan lembah sajak pada kata-kata
Hingga tandas seluruh makna tertelan arwah bulan.

Sebelum tanganku menjelma angin,
Bangun bayang-bayang di matamu
Seperti kastil yang roboh seribu tahun lalu di otakku,
Menggulung mimpi-mimpi tanpa malam,
Menepis cahaya berlumur abjad dan lafal do’a,
Saat tubuhku menjadi lebih ringan dari embun.

Kutukan malam mengantarku pada sunyi.
Gemeretak tulang-tulang bukit terdengar nyaring,
Menyerupai lolongan bidadari saat terbang bersama pelangi,
Kudirikan istana pasir di pantai selatan,
Untuk tidurmu bersama ombak,
Meski sedikit gemetar terdesak karang laut,
Tapi kilaunya terus mengalir menuju pelir.



Posting Komentar